Penemu Madu Akasia

Madu akasia secara umum dianggap salah satu jenis madu terbaik di dunia. Madu akasia berasal dari nektar bunga pohon belelang hitam atau sering disebut pohon akasia, yang memiliki rasa agak manis dan selalu dicari oleh banyak orang di seluruh dunia karena khasiat dan manfaatnya yang luar biasa.

Baca juga artikel tentang “madu murni akasia“.

Madu Akasia Ditemukan oleh Petani Indonesia

Tahukah kalian, madu akasia ditemukan pertama kali oleh petani madu bernama Purwantoro, warga Dusun Banaran, Desa Banaran, yang sudah puluhan tahun membudidayakan madu murni, hingga dijuluki “Profesor Lebah”

Awal Mula Ditemukan Madu Akasia

Bapak Purwanto menceritakan, Ia di saat masih menjadi petani kecil, Ia masih sering bersama warga lainnya yang bertani di tadah hujan area Gunungkidul. Tadah hujan tersebut seperti palawija, saat musim kemarau dan padi saat musim hujan. Di tahun 1980-an, Bapak Purwanto memelihara lebah madu sendiri untuk menghasilkan penghasilan keluarga.

Pada tahun 1983, Ia melihat koloni lebah yang mengelilingi pohon akasia berjenis mangium dan eukaliptus. Munculnya timbul penasaran karena melihat banyaknya lebah yang berada di area pohon tersebut, dengan ketinggian pohon 10-15 meter. Saking penasarannya, Bapak Purwanto menjilat salah satu daun pohon akasia yang terkena embun, dan ternyata muncul rasa manis setelah dijilat. Dan setelah dilakukan pengecekan ulang, ternyata koloni lebah yang berada di pohon akasia mengambil sari makanan dari nektar atau cairan manis alami, yang muncul dari bunga dan daun pohon akasia.

Budidaya Madu Akasia Pertama Kali

Setelah melakukan pengecekan secara menyeluruh, Bapak Purwanto menanyakan ke pengelola hutan Wanagama, dimana hutan tersebut merupakan hutan penelitian yang dimiliki oleh Universitar Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta. Kemudian ia diangkat untuk menjadi karyawan di bagian pengukur tanaman hutan Wangama, dan meminta izin untuk memelihara lebah madu akasia di area hutan, karena tumbuhan akasia di saat itu masih belum banyak diketahui oleh masyarakat.

Setelah mendapatkan izin dari hutan Wangama. Bapak Purwanto mulai membuat sangkar lebah madu di sekitar hutan yang berdekatan dengan sumber makanan lebah madu akasia dan memperbanyak pohon akasia mangium serta eukaliptus. Dua jenis pohon tersebut sudah ada di hampir seluruh area hutan Wanagama, yaitu berada di petak 19,18,17,16, dan 5. Ia membudidayakan pertama kalinya sebanyak 300 kotak rumah lebah.

Budidaya Hingga Sekarang

Hingga sekarang budidaya lebah madu akasia berjumlah lebih dari 3000 kotak rumah lebah di area hutan Wanagama. Bapak Purwanto mengatakan, setelah temuan pohoan akasia berjenis mangium dan eukalipsus, sarang madu akasia yang hinggap di dua pohon tersebut makin serius untuk diteliti oleh UGM, dan ketika informasi tentang budidaya madu akasia milik Pak Purwanto ini disebar di berbagai negara, seperti Asia hingga Eropa. Bahkan, negara China juga sempat datang ke hutan Wanagama untuk mencoba dan membandingkan dengan seluruh madu di Asia, sampai dinyatakan bahwa madu akasia sebagai madu paling terbaik di Asia.

Hingga saat ini ia dijuluki sebagai “Profesor Lebah” karena kegigihannya dalam membudidayakan lebah madu akasia, hingga dibudidaya sendiri tanpa bantuan dari hutan Wanagama. Saat panen madu akasia di bulan Juni, Juli, Agustus, September dan Oktober, Bapak Purwanto dan para petaninya tak perlu takut menjual karena pembeli dari berbagai kota sudah mengakui khasiat yang luar biasa dari madu ini, dan sudah siap ditampung.

Demikian informasi seputar madu akasia. Apabila anda membutuhkan atau menginginkan madu akasia yang murni 100% dari pohon akasia, Sarangmaduku Official memilikinya, yang sudah terjual banyak di seluruh Indonesia beserta respon testimoni yang bagus. Seluruh produk madu akasia pada Sarangmaduku Official sudah teruji klink oleh lab SNI 8664:2018 Madu Februari Tahun 2021.

Anda bisa mendapatkan madu akasia dari Sarangmaduku Official di marketplace favoritmu

(klik untuk menentukan marketplace favoritmu)