Apa Itu Madu Murni?
Madu murni diproduksi oleh lebah yang menggunakan enzim dalam air liurnya untuk memproses nektar dari tumbuhan yang berbunga. Madu murni memiliki rasa manis alami, yang biasanya digunakan sebagai pengganti gula yang lebih sehat. Khasiat yang beragam juga digunakan sebagai obat atau minuman herbal untuk mengatasi berbagai masalah, bahkan untuk perawatan wajah dan kulit. Namun, apakah madu murni dapat kadaluarsa atau basi?
Madu Murni Bisa Basi, Benar atau Tidak?
Saat membeli produk madu di supermarket, pasar, atau marketplace online, biasanya Anda melihat tanggal kadaluarsa yang tertulis di kemasan produk tersebut. Karena itu, banyak orang percaya bahwa madu murni mungkin tidak segar atau basi. Nyatanya, madu dalam bentuk yang paling murni dan alami, tanpa tambahan gula atau bahan lainnya, tidak akan pernah basi.
Perlu diketahui, madu murni memiliki kandungan 80% gula alami dan adanya sifat anti-mikroba yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri dan jamur. Selain itu, kandungan air pada madu murni sangat sedikit yang membuat bentuk yang kental, namun memiliki banyak ragam kandungan mineral. Kekentalan madu murni tidak mudah terfermentasi dan oksigen pun tidak mudah larut. Maka, zat mikroba yang merupakan penyebab makanan bisa busuk tidak dapat tumbuh atau berkembang baik.
Madu murni memiliki pH rata-rata 3,9 menandakan cairan manis bersifat asam. Bakteri yang diketahui menyebabkan kontaminasi madu, seperti C. Difteri, E.coli, Streptococcus dan Salmonella tidak dapat tumbuh di lingkungan yang asam. Maka, sifat asam pada madu murni bisa bertahan dalam waktu yang sangat lama.
Kemudian madu murni memiliki enzim khusus yang disebut oksidase glukosa, yang menghambat pertumbuhan bakteri. Enzim ini muncul secara alami dalam air liur lebah dan terlarut dalam nektar (sari tanaman) di saat memproduksi madu.
Saat madu murni sudah matang, proses kimiawi yang mengubah gula menjadi asam glukonat, sehingga menghasilkan senyawa hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida memberikan fungsi pada madu murni menjadi agen anti-bakteri dan anti-mikroba, seperti polifenol dan flavonoid, yang membantu mencegah pertumbuhan mikroba yang menyebabkan pembusukan pada makanan.
Apakah Madu Murni Bisa Menurun Kualitasnya?
Madu murni yang bisa basi merupakan kesalahpahaman yang keliru karena madu murni tidak memiliki tanggal kadaluarsa. Namun, jika terkontaminasi mirkro-organisme asing selama produksi yang tidak higienis, kualitas madu murni akan menurun hingga tidak lagi sehat bahkan beresiko menimbulkan penyakit.
Dikutip dari Healthline, ditemukan spora dari neurotoxin C dan botulinum pada madu murni. Spora tersebut tidak berbahaya bagi orang dewasa, namun dapat meningkat resiko penyakit botulisme pada bayi. Karena itu, anak yang masih bawah umur 2 tahun tidak boleh diberikan madu.
Selain itu, beberapa ragam racun tanaman bisa terbawa oleh air liur lebah saat sedang mengumpulkan nektar. Zat racun yang paling umum adalah grayantoxins dari tanaman Rhododendron ponticum dan tanaman Azalea pontica. Madu yang didapatkan dari tanaman tersebut dapat menyebabkan pusing, mual dan denyut jantung serta tekanan darah bermasalah. Lalu adanya zat hydroxymethylfurfural (HMF), yang ditemukan pada saat lebah memproduksi madu. Beberapa penelitian menemukan zat HMF yang memiliki efek negatif pada kesehatan tubuh. Efek negative tersebut menimbulkan kerusakan pada sel dan hormon DNA. Maka madu murni sebaiknya tidak mengandung HMF lebih dari 40 mg per kilogram.
Madu yang diproduksi dengan jumlah banyak dalam pabrik, dengan sengaja mencemari dengan berbagai cara untuk menekan biaya produksi. Contohnya, lebah sengaja diberi konsumsi sirup jagung (frukotsa). Kemudian, produsen dapat mengkontaminasi madu dengan menambahkan pemanis buatan yang murah. Pemanis buatan ini bisa merusak kualitas madu, yang dapat membuat madu basi.
Ditemukan banyaknya produsen atau pabrik produksi madu menggunakan metode yang beresiko terjandinya fermentasi dan perubahan rasa. Metode tersebut adalah mempercepat proses produksi, dimana madu dipanen sebelum matang. Dampak buruknya ialah madu memiliki kandungan air yang lebih tinggi dari selayaknya madu murni, sehingga resiko terjadinya fermentasi dan rasa akan berubah. Hal ini juga dapat menyebabkan madu bisa basi.
Apabila memiliki madu murni yang berkualitas tinggi, namun cara menyimpannya salah, madu murni tersebut akan kehilangan sifat anti-mikroba dan akan basi. Madu tersebut akan terlihat berbusa dan berair. Ini menandakan bahwa madu murni telah terkontaminasi dan tidak layak dikonsumsi.
Kesimpulan
Ciri ciri madu yang sudah basi, sebagai berikut:
- Produk madu tersebut yang diproduksi produsen/pabrik dengan metode yang tidak baik seperti mempercepat panen sebelum lebah memproduksi madu dengan matang.
- Adanya campuran pemanis buatan yang sengaja diberikan oleh pabrik/produsen seperti memberi pangan pada lebah dengan sirup jagung atau pemanis buatan lainnya.
- Kandungan zat racun HMF (hydroxymethylfurfural) yang tinggi pada madu.
- Cara penyimpanan madu yang salah.
Solusi Yang Diberikan Agar Kualitas Tidak Menurun
- Cari produk yang madunya 100% murni, dimana sudah teruji klinis oleh lab SNI, bersertifikat halal, dan memiliki testimoni yang bagus dari konsumen. Sehingga tidak hanya direkomendasikan oleh banyak konsumen, Anda juga bisa mengetahui bahwa produk madu tersebut memiliki standart keamanan saat mengonsumi dan kualitas yang tinggi.
- Apabila menginginkan madu murni yang tahan lama, simpan dengan wadah yang kedap udara dan tertutup rapat seperti botol kaca. Kemudian masukkan ke dalam tempat yang sejuk dan kering, dengan suhu ruangan sekitar -10 sampai 20 derajat Celcius seperti kulkas. Karena madu yang disimpan dengan wadah yang terbuka dan didiamkan ke tempat terbuka dapat terkontaminasi bakteri dari udara sekita, sehingga madu tersebut berbusa dan berair, yang menandakan madu terfermentasi dan rusak.
- Apabila madu yang disimpan ke dalam kulkas memadat, panaskan sebentar di atas api dan aduk rata sampai kembali ke tekstur aslinya. Jangan terlalu memanaskan dengan suhu tinggi, bahkan jangan direbus, karena dapat menurunkan kualitas madu murni.
- Konsumsi madu murni dengan peralatan yang steril dan bersih untuk menyendoknya. Jangan memakai alat yang sama untuk mengambil madu kedua kalinya. Setelah mengambil madu, ingat untuk selalu menutup rapat wadah dari madu tersebut.
Demikian artikel seputar informasi apakah madu murni dapat rusak atau tidak. Untuk rekomendasi madu murni yang memiliki kualitas tinggi, Sarangmaduku Official jawabannya, karena madu kami selain 100% murni, sudah melewati uji Lab Standart SNI, dan bersertifikat halal. P-IRT : 1103573010238-27. Uji Lab SNI 8664:2018 Madu Februari Tahun 2021.
Telusuri seluruh testimoni kami di menu “Testimoni“. Atau bisa melalui marketplace favoritmu
(klik untuk mengunjungi Sarangmaduku Official di marketplace favoritmu)
Telusuri banyak varian produk madu murni lainnya di link : https://sarangmadukuofficial.com/